Kapolres Belu Bagaikan Malaikat Tak Bersayap Bagi Warga Baru Kelahiran Timor Leste Dengan Terobosan Ini ๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

Atambua, News.Matatimor-Net : Baru bertugas sebagai orang nomor satu di Polres Belu, Polda NTT, Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak membuat trobosan baru di Wilayah pemerintah Kabupaten Belu, sebagai bentuk kemerdekaan bagi warga baru.

Sebelum memberikan sambutan di hadapan ratusan warga baru kelahiran Timor Leste yang berdomisili di Haliwen dan fohomea, Kecamatan Atambua Kota, Kabupaten Belu, Kapolres Belu di elu-elukan warga sambil bertepuk tangan dan bahkan air mata suka cita berderai dari warga masyarakat setempat.

Kapolres Belu bagaikan malaikat tak bersayap di utus Tuhan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berupa sejumlah titik pengeboran air minum dan pemasangan listrik bagi warga yang bertahun-tahun hidupnya luput dari perhatian dan sentuhan tangan pemerintah setempat.

Terobosan baru yang dilakukan Kapolres Belu ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat kabupaten belu, serta dianggap sebagai kemerdekaan bagi warga baru dari kekeringan dan kegelapan.

Terobosan baru yang sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya Haliwen dan Fohomea ini sekaligus memerdekakan warga dari El nino serta kemerdekaan dari kegelapan.

Apa yang dilakukan Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak terhadap warga baru Haliwen dan Fohomea secara langsung pantau oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Jhon Wenpi Wetipo, S.h, M.H., Kamis 17 Agustus 2023.

Dihadapan Wakil Menteri Dalam Negeri ( Wamendagri) dan Masyarakat Haliwen dan Fohomea, Kapolres Belu AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak mengatakan, Warga Haliwen selama 24 tahun tidak mendapatkan air bersih.

Sementara, Warga Fohomea selama 15 tahun tidak pernah mendapatkan listrik dan hidup dalam kegelapan.

” infomasi ini awalnya kita dapat dari program Bapak Kapolri terkait Jumat Curhat, saya melakukan semua itu baru menjabat selama satu bulan,”tutur Kapolres Belu, kamis, 17 Agustus 2023.

Selama satu bulan menjabat, Kapolres Belu menjelaskan, Ia melakukan pertemuan dengan warga masyarakat melalui program jumat curhat.

” dari kegiatan tersebut, masyarakat menceritakan kesulitan mereka kepada saya, dan saya melakukan semua itu atas nama kemanusiaan,”pungkas kapolres.

Ia mengatakan, apa yang ia lakukan untuk masyarakat terutama melepaskan semua atributnya. hanya bekerja untuk masyarakat.

” ini bentuk kebanggaan saya berdinas di tapal batas NKRI. saya secara pribadi melihat para orang tua, bapak, mama di sini menangis saat bertemu dengan saya,”ujarnya.

Dikatakan Kapolres, pihaknya bekerja sama dan berafiliasi dengan jajarannya dan kepada masyarakat ia menyampaikan bahwa saatnya harus bergotong royong.

” melepaskan atribut kita, bekerja sama dengan masyarakat untuk membantu mereka dari kesusahan – kesusahan yang dialami oleh masyarakat khususnya, warga Haliwen dan Fohomea,”tandasnya.lanjut.

” puji tuhan, untuk air dalam waktu dua minggu kita mendapatkan komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. kami dibantu lima titik untuk pengeboran bapak,”jelas kapolres belu.

Selain itu, Lanjut Kapolres, pihaknya mendapatkan penghargaan dari kementerian PUPR terkait persiapan menghadapi badai el nino dimana musim kekeringan yang akan terjadi dimana – mana.

Begitu juga, kata Kapolres Belu, warga Fohomea saat ia berkunjung di sana, pihaknya melihat dengan mata bahwa warga Fohomea belum merdeka dari kegelapan.

“saya lihat dengan mata telanjang bahwa anak – anak sekolah belajar menggunakan lentera,”pungkasnya.

Bahkan yang sangat menyedihkan, Sambung Kapolres Belu, melihat seorang ibu yang mengendong anaknya berjalan ditengah kegelapan dengan bermodalkan senter handphone.

” dimana senter handphone ini mati maka mereka berjalan pelan – pelan. lebih lucu lagi, ketika batrai handphone habis maka mereka pergi ke desa tetangga untuk chas, dan sekali chas bayar Rp.2 ribu rupiah,”jelasnya.

Dari Kondisi itu, tegas Kapolres Belu, kepada masyarakat Fohomea dan Haliwen bahwa, sebelum tanggal 17 Agustus air akan ada dan listrik akan menyala dan itu janjinya.

” semua yang terjadi itu karen saya menanggalkan atribut saya, karena saya adalah orang sederhana,orang yang penuh keterbatasan, orang yang mau merasakan kesulitan masyarakat, dan saya tidak mau berpesta pora diatas penderitaan masyarakat,”tandasnya.

Dikatakan Kapolres, pada saat tanggal 1 juli 2023 HUT Polri pihaknya juga merayakannya acara syukuran bersama masyarakat di lokasi Haliwen.

” perayaan HUT Polri itu, saya menyesuaikan dengan adat istiadat masyarakat setempat. dimana kami duduk sama rata sama tinggi, kami duduk diatas tikar ditanah ini bapak. bukan dengan kemewahan, bukan dengan sofa yang empuk, tapi kami merasakan bahwa kami duduk ditanah yang sama. tidak perlu berpesta pora, tapi cukup kita merayakan bahwa HUT Polri ada milik masyarakat,”tutupnya.

Komentar
judul gambar
judul gambar