Oleh Rd. Jhon Chris Taus, Paroki Sta. Helena Camplong.
Di hadapan Tuhan, semua kita manusia sama dalam martabat citra Allah. Karena itu Tuhan tidak pernah membedakan orang kaya dan miskin, tuan atau hamba, yang beruntung dan malang.
Memang kita smua orang berdosa. Karena itu kepada kita semua Tuhan menawarkan dan mewartakan kabar gembira keselamatan.
Cara kita menanggapi tawaran kabar gembira keselamatan Allah, sangat menentukan nasib hidup kita kelak. Artinya kita selamat atau tidak tergantung dari sikap iman kita menanggapi kabar gembira keselamatan Allah.
Ingatlah nasihat rasul Yakobus, iman tanpa perbuatan, hakekatnya mati.(Yak.2:17).
Untuk ini semua Yesus menampilkan kepada kita dalam Injil hari ini, 2 orang yang punya kondisi hidupnya di dunia ini dan kelak di akhirat berbeda yakni ORANG KAYA (anonim)dan LASARUS YANG MISKIN.
Kita tahu ceritanya. Ada seorang yang kaya yang hidupnya berfoya-foya selalu pesta pora dan berpakaian ungu dan kain halus.
Sedangkan LASARUS yang miskin, hidup mengemis, berpakaian kotor, badannya penuh luka borok yang dijilat anjing-anjing, dan setiap hari berbaring di depan pintu org kaya itu, dan ingin mengisi perutnya dengan sisa roti yang jatuh dari meja orang kaya itu, tetapi tidak mendapatkan.
LASARUS sangat menderita. Orang kaya itu TIDAK MEMPEDULIKAN LASARUS YANG MISKIN TIDUR DI DEPAN PINTUNYA.
Dan inilah dosa orang kaya itu yang tidak pergunakan harta kekayaannya untuk membantu sesamanya Lazarus yang sangat menderita, seperti yang dilakukan BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR TAPI CERDIK UNTUK SELAMATKAN DIRI DENGAN HARTA KEKAYAANNYA.
Akhir ceritera ini kemudian matilah Lazarus, dan selang beberapa waktu kemudian matilah juga orang kaya itu, dan ia masuk ke dunia yang paling dalam yang penuh penderitaan.
Dan dari tempat penderitaannya ini ia melihat ke atas LASARUS SEDANG DLM PANGKUAN ABRAHAM.
Ketika melihat Abraham orang kaya itu berseru : bapak Abraham kasihanilah aku suruhlah Lazarus mencelupkan jarinya ke dalam air, dan menyejukkan lidahku, karena aku sangat menderita dalam nyala api ini.
Tetapi Abraham berkata : anak, ingatlah engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan LASARUS sangat buruk.
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau yang buruk juga di antara kami dan engkau ada jurang pemisah yang sangat dalam.
Selama hidupnya orang kaya itu tidak pergunakan harta kekayannya/mamon untuk membantu Lazarus yang miskin dan menderita maka ORANG KAYA ITU TIDAK DITERIMA DALAM KEMAH ABADI DI SURGA.
Dengan ini Yesus kembali mau ingatkan para muridNya, dan kita semua agar mempergunakan mamon untuk membantu sesama yang menderita, dan sekaligus membantu diri sendiri masuk dalam kemah abadi di surga.
Maka benarlah ungkapan para Rahib Yahudi di dunia ini, orang-orang kaya memberi makan kepada org2 miskin, tetapi kelak di dunia yang akan datang orang-orang miskin akan memberi makan kepada orang kaya.
Di sekitar kitaTuhan selalu utus orang-orang miskin datang di rumah-rumah kita, maka hendaknya kita selalu pergunakan hati dan apa yang ada pada kita untuk membantu sesama kita yang susah, miskin, dan menderita. Amen
Mggu Biasa XXVI
Amos 6: 1,4-7
Luk. 16: 19-31