Renungan Katolik Minggu 29 Januari 2023

Oleh Rd. Jhon Chris Taus – Paroki Sta. Helena Camplong

Setiap manusia ingin hidup bahagia. Oleh sebab itu manusia berusaha untuk mencari dan menemukannya. Sebab kebahagiaan menjadi inti kehidupan manusia.

Ada kebahagiaan yang bersifat duniawi. Sifatnya fana dan sementara. Ada kebahagiaan yang bersifat rohaniah. Sifatnya kekal dan abadi. Manusia membutuhkan kebahagiaan duniawi pun kebahagiaan yang rohaniah.

Pertama : Kebahagiaan duniawi : hidup senang dan bahagia di dunia, hidup kecukupan, sehat atau tidak sakit, hidup bebas dari susah.

Kebahagiaan duniawi gampang dicari, asal orang mau bekerja, meski akhirnya tidak semua, dan banyak orang yabg tidak bisa mendapatkannya karena bernasib malang. Itulah yang disebut orabg miskin.

Kedua : Kebahagiaan rohani : hidup bahagia, gembira dan sukacita di hadapan Allah karena kelimpahan berkat Allah dalam hal damai sejahtera, aman, ketenangan batin dan akhirnya selamat.

Kebahagiaan rohani, sepertinya agak SUSAH DICARI. Karena orang harus berjuang membebaskan diri dari keinginan manusiawi dan menyesuaikan hidup dengan kehendak Allah. Dan KEHENDAK ALLAH SANGAT BERTENTANGAN DENGAN KEHENDAK MANUSIA. Saya pinjam nasihat suci dari Rasul Paulus : kita dituntut hidup menurut Roh. Roh kuat tetapi daging lemah.

Ketiga : Untuk memperoleh kebahagiaan Rohani, Yesuslah yang menjaminnya.Yesus memberi seluruh hidup dan karyaNya agar kita bahagia dan selamat.

Lantas Bagaimana memperolehnya ? Yesus mengajarkan dan menunjukkanNya dalam sebuah Kotbah yang sangat indah di atas bukit.

DELAPAN SABDA BAHAGIA. 8 sabda bahagia ini merupakan JALAN INDAH menuju kepada kebahagiaan, kekudusan dan akhirnya keselamatan dalam Kerajaan Allah. Kotbah Yesus menjadi dasar dari setiap kotbah. Mewartakan KABAR GEMBIRA KABAR KEBAHAGIAN.

Kita ambil saja satu atau 2 contoh sebagau refleksi : berbahagialah yang hidup miskin di hadapan Allah karena mereka yangg akan mempunyai kerajaan surga.

Miskin di hadapan Allah adalah orang yang hidupnya sangat tergantung dari kemurahan hati Allah. Karena orabg miskin TIDAK punya apa-apa, hanya mengandalkan dan mengharapkan kebaikan dan kemurahan hati Allah.

Karena orang miskin sering ditindas dan dimanipulasi oleh orang kuat dan berkuasa. Maka orang miskin adalah orang yang rendah hati, sabar dan tidak berdaya untuk membalas dendam. Orang miskin hanya berharap mendapat penghiburan dan kekuatan dari Allah. Karena hidupnya penuh syukur. Apa yang dia peroleh semata karena kemurahan dan belaskasih dari Allah. Allah berkenan akan orang-orang yg miskin, dan menjanjikan kerajaan surga bagi mereka.

Keempat : Nabi Zefania juga menulis tentang nasib orang-orang miskin. Ketika Israel berada dalam keadaan tidak punya apa-apa/miskin, Zefania tampil dan membesarkan hati Israel.

Carilah keadilan, dan kerendahan hati dan kesabaran, maka kamu akan terlindungi pada hari kemurkaan Tuhan. Karena hanya orang yang miskin di hadapan Allah yang mengandalkan Tuhan (Zef. 2:3) (Sari Firman, Dr Nikolaus Hayon SVD, hal 88)..

Kelima : Demikian 8 Sabda bahagia yang Allah tawarkan kepada kita dan menjadi jalan yang indah menuju kepada keselamatan, kekudusan dan kesempurnaan hidup.

Mari kita berusaha mengejar kebahagiaan dengan hidup miskin dalam Roh agar kita masuk dalamm kerajaan Allah. Amen.

MINGGU BIASA 4
Zef. 2:3,3 : 12-13
Mat. 5:1-12

Komentar
judul gambar
judul gambar