Camplong – MatatimorNews – Ribuan Umat Katolik Paroki Sta. Helena Camplong, menyambut 2 orang Imam Baru, pada Minggu (30/10/2022).
Dua orang imam baru yang dijemput yaitu Referendus Dominus (RD) Alandjino D. C. S Dosantos, Imam baru Putra Paroki Sta. Helena Camplong, dan RD. Agustinus Lede Butta, Imam baru yang ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Camplong. Seremonial penjemputan dimulai pukul 08.00 WITA.
Penjemputan 2 Imam yang baru ditahbiskan pada 10 Oktober 2022 lalu oleh Mgr. Piero Pioppo (Dubes Vatikan untuk Indonesia) ini dilaksanakan di Gerbang masuk Gereja Sta. Helena Lili – Camplong.
Acara diawali dengan Penyerahan dari Keluarga Kepada Paroki, diterima dengan Natoni adat dari Umat Kapela Oelnaimuti, dilanjutkan iringan drum band dan Tarian gong dari Umat Kapela Sta. Brigita Kuledoki. Dentuman drum band dan tarian gong mengiringi para jubilaris menuju ke pastoran paroki.
Selanjutnya diadakan Misa Syukur Imam Baru RD. Alandjino sekaligus penyambutan RD. Gusty.
Konselebran utama RD. Ansel Leu, dalam homilinya memberikan penguatan kepada dua yuniornya yang baru ditahbiskan agar selalu setia dalam melayani umat.
Hadir dalam Perayaan Ekaristi, para imam, biarawan/biarawati, tokoh umat dari GMIT, Wabup Kupang, Anggota DPRD Kab. Kupang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kupang, dan ribuan umat Paroki Sta. Helena Camplong.
Usai Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan acara ramah tamah di halaman Gereja.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, SH., M.Th, pada kesempatannya menyampaikan sambutan, mengucapkan proficiat kepada Kedua Imam Baru yang telah ditahbiskan, serta selamat berbagahagia bagi para orang tua kedua imam baru.
Wabup Jerry juga berbangga karena 5 dari 18 orang Imam Baru Keuskupan Agung yang ditahbiskan tahun 2022 berasal dari Kabupaten Kupang.
Di akhir pembicaraannya, orang nomor dua di Kabupaten Kupang ini juga berpesan kepada kedua imam baru, agar mau menyangkal diri dan memikul Salib Kristus.
“atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Kupang, saya mau berpesan kepada kedua Romo yang masih muda ini, bahwa pernah, pada satu kesempatan saya berbicara dengan seorang Romo (Imam Katolik,red) beliau mengatakan bahwa untuk menjadi romo tidak terlalu susah. Kita belajar, kita tekun, kita bisa sampai jadi romo. Tetapi untuk menjalankan tugas imamat ini masih panjang. Untuk itu saya minta kepada kedua romo, harus mampu menyangkal diri, dan memanggul Salib Kristus, karena mahkota anda telah disediakan Oleh Dia, yang telah memanggil dan mengutus” tutupnya.