Malaka, News.Matatimor – Net : Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTT melaksanakan kegiatan survey di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi NTT dan salah satunya di Kabupaten Malaka.
Survei yang dilakukan forum komonikasi pencegahan terorisme berlangsung sejak 18 september hingga 12 oktober 2023
Indeks rasio terorisme (IRT) di kabupaten Malaka Provinsi NTT merupakan salah kabupaten yang terbaik se Indonesia yang bebas dari radikalisme oleh karena itu perlu dijaga bersama agar tetap terjaga.
“Kita hadir sebagai Enumerator di kabupaten ini setiap ketemu responde tentu kita sampaikan agar tetap menjaga sehingga tidak ada kelompok-kelompok radikalisme, intoleransi, dan terorisme di daerah kita”, ungkap Anselmus Talo yang sapaan akrab Mus Talo.
Lanjut Mus Talo, Badan Nasional Pencegahan Terorisme(BNPT) Melalui Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT kami sudah 2 Tahun di tugaskan untuk melakukan Survey di kabupaten di kabupaten Malaka tempat paling strategis karena Perbatasan langsung dengan Negara Timor Leste sehingga perlu kita survey tetapi setelah kita ketemu semua responden di Malaka ternyata tidak ada temuan kelompok-kelompok radikalisme.
“Kita bangga ketika turun melakukan Survey di kabupaten Malaka karena tempat yang begitu strategis tetapi tidak temuan selama kita mewawancarai semua responden sesuai dengan kuesioner yang ada, sehingga perlu kita apresiasi untuk semua Pihak Baik Pemerintah, TNI, POLRI dan masyarakat yang sudah sama-sama menjaga dan melestarikan kerukunan di kabupaten ini”, ungkap Mus Talo.
Tambahnya Lagi, sebagai Team IRT di Irt di kabupaten ini ia sangat berterima kasih kepada seluruh Responden yang sudah merespon terhadap kehadiran mereka di kabupaten ini.
“Kami berterima kasih kepada Kesbangpol, Polres Malaka, Kodim 1605 Belu, BPS, Tokoh Pers, Kementerian Agaman NU, Muhammadiyah dan Ormas Yang sudah menjadi Responden yang baik untuk kami”
Sebagai Team Enumerator kabupaten Malaka kami juga memohon maaf jika dalam melakukan survey di setiap instansi mungkin ada tutur kata atau kalimat yang kurang di hati bapak ibu responden kami Mohon Maaf.
“ya kami mohon maaf jika selama di lapangan ada hal-hal yang kurang berkenan di hati bapak ibu responden, sekali lagi kami mohon maaf”, tutupnya
