Ketua BPD Rinbesi Hat Diduga Memalsukan Tanda Tangan Hingga Menjual Hand Traktor Milik Kelompok Tani Embun Pagi

Belu, News.Matatimor – Net : Diduga melakukan Pemalsuan Tanda Tangan dan Stempel Hingga Traktor Kelompok Tani Embun Pagi dijual Sahlan yohanes Mangunsong yang saat ini menjabat sebagai Ketua BPD Desa Rinbesi Hat, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur

Kepada media ini pada sabtu 02 desember 2023, Yohanes Jamma Nuna selaku Ketua Kelompok Tani Embun Pagi mengaku tidak tahu ketika hand traktor tersebut diserahkan kepada kelompoknya oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Belu pada jumat 24/11/2023

Pasalnya, ketika penyerahan bukan dirinya yang menanda tangan berita acara (BA) penyerahan melainkan Ketua BPD Sahlan Yohanes Mangunsong selaku sekertaris Kelompok Tani bersama salah satu warga yang juga bukan anggota kelompoknya.

Bahkan tanda tangan dan stempel kelompok yang tertera dalam berita acara tersebut berbeda dengan tanda tangannta dan stempel kelompok tani yang berada ditangannya Yohanes Jamma Nuna.

Saya tidak terima kalau tanda tangan saya dipalsukan dan bahkan stempel kelompok tani yang ada pada saya berbeda dengan yang ada di berita acara penyerahan itu. Jelas Ketua Kelompok Tani Embun pagi

Bahkan E-KTP saya di ambil dari manapun saya tidak tahu, maka saya tegaskan jika yang bersangkutan tidak ada niat baik untuk mengembalikan traktor yang saat ini berada di rumah salah satu warga yang bukan anggota kelompok saya ini maka, selanjutnya akan saya buat laporan polisi. Tegas Yohanes

Tidak hanya saja pemalsuan tanda tangan dan stempel tetapi saya dengar dari tetangga bahwa Abaraham Mauk sudah membeli handtraktor kelompok yang sekarang parkir dirumanya itu. Kutip Abraham

Ketua BPD yang diduga telah melakukan pemalsuan tanda tangan Yohanes (Ketua Kelompok) dan mengubah stempel kelompok tersebut saat dihubungi awak media beberapa kali melalui telpon whatsapp tidak merespon hingga berita ini diterbitkan.

Selain Sahlan Yohanes Mangunsong, Abraham Mauk yang diduga sebagai pembeli handtraktor tersebut ketika dihubungi sedang berada di ladang.

Melalui anaknya yang juga Kepala Kewilayahan Maktaen (Kadus.red) menjelaskan ayahnya tidak membeli melainkan termasuk anggota kelompok yang menjabat sebagai sekertaris kelompok, sehingga traktor tersebut diparkir di rumahnya karena ketua kelompok sudah ada traktor lain.

Bapak saya tidak membeli karena dia sekertaris kelompok juga dan ketua kelompok sudah ada traktor jadi yang ini disimpan dirumah sini. Jelasnya.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL.red) Desa Rinbesi Hat Zito Dacosta saat dihubungi dirinya menjelaskan informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya sehingga akan ditelusuri apa benar terkait informasi yang didengarnya itu.

Saya belum pastikan apakah itu dijual atau bagaiman tetapi saya akan telusuri untuk pastikan kembali kebenarannya. Tutup PPL Rinbesi Hat Zito Dacosta

Komentar
judul gambar
judul gambar