BERITA  

Mengaku Wartawan lalu Meminta Sumbangan Peresmian Gereja Katedral Kupang, Pria ini di Amankan Polres Belu.

Diduga melakukan pemerasan dengan mengaku sebagai seorang wartawan juga sebagai ketua DPW IPJI Nusa Tenggara Timur, seorang pria dengan inisial YP yang selama beberapa minggu menghuni di salah satu hotel di Belu-Atambua berakhir di Polres Belu, Pada 13/02/2023

Terduga pelaku YP menemui para korban dengan menunjukan foto bersamanya dengan beberapa Pejabat Utama Polres Belu dan Polda NTT yang diduga untuk meyakinkan korban

Ketika diamankan diruang Reskrim Polres Belu, terduga pelaku utarakan kepada Ketua IJTI dan Pena Batas bahwa dirinya juga seorang wartawan sekaligus Ketua DPW IPJI yang ditugaskan di Belu guna menggalang dana untuk kepentingan peresmian Gereja Katedral Kupang.

Karena akan hadir juga Presiden (RI.1) dan Pimpinan tertinggi Gereja Katolik sedunia (Paus), sehingga membutuhkan sekertariat Jurnalis dalam rangka peresmian nanti.

Saya ketua DPW IPJI Nusa Tenggara Timur (NTT) dan saya sendiri menjalankan proposal ini untuk nanti bangun sekertariat DPW para jurnalis nantinya.

Ketika ditanya ketua IJTI NTT, Stefanus Dile Payong, saat ditanya siapa ketua IJTI yang bersangkutan hanya mengaku kenal tetapi tidak mengenal namanya.

Kalau kamu wartawan dan ketua DPW IPJI pasti kenal Ketua IJTI (Ketua Jurnalis Televisi Indonesia) NTT ? saya tau

Lanjut Evan,Siapa namanya ketua IJTI yang kamu kenal ?
Saya lupa.Jawabnya

Salah satu korban mengaku kalau kepada dirinya terduga mengaku sebagai wartawan dan meminta sumbangan untuk peresmian Gereja Katedral Kupang sehingga korbanpun memberi sumbangan berupa uang Rp.100.000.

Namun karena korban kurang yakin ketika terduga pelaku menunjukan foto dirinya bersama Pejabat Utama Polres Belu tanpa adanya proposal maka korban meminta kembali uangnya dan langsung mencoba menghubungi Ketua Jurnalis Pena Batas.

Waktu yang bersangkutan ke toko mengaku sebagai wartawan dan menjalankan proposal sumbangan untuk peresmian Gereja dengan menunjukan kepada saya foto dirinya bersama pak Kapolres.

Namun, lanjutnya, saya ragu kalau tunjuk foto begitu tanpa Proposal ini sudah tidak jelas, maka saya minta kembali uang dan saya hubungi Pak Ketua Jurnalis Pena Batas, Yansen Bau terkait proposal yang dijalankan oleh yang bersangkutan.ujarnya

Merespon informasi tersebut Ketua Pena Batas bersama Ketua IJTI langsung turun bersama sejumlah wartawan ke ruang Tipidum untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Melalui pesan whatsapp, salah satu Imam Projo kepada matatimor-news jika pengakuan terduga tersebut tidak bisa dibenarkan karena sudah dikomfirmasi ke sekertaris Keuskupan Agung Kupang dan untuk semua pembangunan Gereja Katedral Kupang sumber dananya dari Kementerian PUPUR-RI

“Sy sdh tanya Romo sekretsris uskup keuskupan agung kupang…dia katakan itu penipuan. Semua dana pembangunan gereja katedral dr kementrian PUPR RI.

Hingga berita ini diterbitkan terduga pelaku penipuan masih diamankan untuk kepentingan pemeriksaan.

Komentar
judul gambar
judul gambar