BERITA  

Menko PMK: Insiden Kanjuruhan adalah Bencana Sosial

Jakarta, MatatimorNews – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta tragedi Kanjuruhan dijadikan bahan evaluasi oleh seluruh pihak untuk berbenah.

Hal tersebut dikatakannya saat mengunjungi rumah keluarga korban tragedi Kanjuruhan di Dusun Krajan, Desa Kota Anyar, Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo pada Minggu (9/10/2022).

“Sudah waktunya kita untuk bebenah, meningkatkan profesionalisme di dunia persepakbolaan. Termasuk di dalam penyelenggaraan, tata kelola, sarana prasarana pendukung, termasuk sistem pengamanan,” kata Menko Muhadjir.

Ia pun berharap sistem pengamanan menjadi perhatian untuk bisa mematuhi sesuai standar FIFA, sehingga mencegah terjadinya pelanggaran dalam menerapkan prosedur keamanan yang dapat berakibat fatal.

Menurut Menko Muhadjir tragedi Kanjuruhan tersebut merupakan “bencana sosial”. Pemerintah sudah melakukan tahap mitigasi, mulai dari mengidentifikasi korban yang dirawat maupun meninggal dunia, hingga diserahkan kepada keluarga.

Semua biaya perawatan korban dan pengantaran jenazah ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

“Jadi seluruh pengobatan gratis. Termasuk untuk yang masih takut berobat, takut bayar, datang segera ke rumah sakit sebelum cederanya berkepanjangan,” kata Menko Muhadjir.

Pemerintah saat ini juga sedang mengidentifikasi siapa saja korban yang meninggal dunia merupakan tulang punggung keluarganya. Agar dapat diberikan bantuan sosial untuk mencegah timbulnya keluarga miskin baru.

Sebagai tambahan informasi, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 131 orang. Dari total korban tersebut, 90 orang di antaranya  laki-laki dan 40 orang perempuan. Kebanyakan korban adalah remaja rentang usia 12-24 tahun.

Foto: Kemenko PMK

Komentar
judul gambar
judul gambar