Tega, RSUD Atambua diduga tolak Pasien Darurat

RSUD Atambua diduga Menolak Pasien Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Mgr.Gabriel Manek Atambua diduga menolak salah satu pasien asal kota Atambua yang saat itu sedang dalam keadaan kritis.

Kejadian ini dialami Maimunah (60) pada Minggu, 15/01/2022, Pasien yang sedang dalam keadaan darurat ini, ketika dilarikan ke RSUD Gabriel Manek Atambua dengan mobil ambulans dan belum sempat diturunkan sudah ditolak oleh pihak IGD dengan alasan tidak ada ruangan yang kosong saat itu.

Berharap mendapat pertolongan di RSUD Atambua, namun pasien yang sedang tidak sadarkan diri ini terpaksa oleh kerabatnya dibawa mencari RS lain karena tak diterima pihak RSUD Atambua.

Informasi dari salah seorang kerabat korban, Kartika, ketika tiba di IGD, tanpa ada tindakan medis apapun pasien yang sedang kritis itu langsung disambut dengan penolakan.

“Saat tiba bukannya pasien dilayani tetapi langsung disambut dengan penolakan dengan alasan tidak ada ruang perawatan yang kosong saat itu sehingga kami diarahkan untuk pergi ke Rumah Sakit lain” jelasnya.

Masih menurut sumber yang sama, “Bibi ini sudah lama sakit dan dia hidup sebatang kara karena anak-anaknya merantau sedangkan dia juga seorang janda ditinggal mati suaminya apa lagi dia memiliki penyakit gula sehingga kemarin itu kritis dan tidak sadarkan diri sehingga saya bersama suami melarikan dia ke Rumah Sakit dengan harapan cepat ada pertolongan” tuturnya.

“Pada saat kami tiba saya langsung turun temui perawat yang ada di IGD untuk menjemput pasien, hanya saja tidak lama datanglah databg dua orang petugas dan langsung menyampaikan kepada kami untuk ke RS lain karena tidak ada tempat kosong”

“kalian ke Rumah Sakit lain saja karena di sini sementara semua ruangan penuh dan tidak ada yang kosong” ucapnya mengulangi kata-kata petugas tersebut

Dirinyapun bersana suami langsung bergegas pergi membawa pasien yang sedang tak sadarkan diri itu guna mencari rumah sakit lain untuk segera mendapatkan perawatan

Pasien atas nama Maimunah 60 tahun ini sebelumnya mengalami luka pada bagian kakinya akibat tusukan paku, namun karena kondisi lukanya tidak membaik maka pasien tersebut pergi berobat hingga opname di RSUD Atambua dan didiagnosa penyakit Gula sejak bulan november 2022 lalu.

Selama kurang lebih 2 minggu mendapat perawatan di Rumah Sakit, Maimunah pun diperkenankan kembali karena keadaannya sudah membaik.

Pada Minggu 15/01/2023, kembali jatuh sakit dan dalam keadaan koma sehingga kerabatnya berinisiatif menolongnya untuk dilarikan ke Rumah Sakit.

Namun harapan untuk mendapat pertolongan dan perawatan di RSUD ini pupus di depan pintu IGD karena ditolak dengan alasan tidak ada ruang karena semuanya sudah penuh.

Kartika mengharapkan kepada Pihak RSUD Atambua agar pasien yang sedang kritis sebaiknya diberikan tindakan pertolongan, jangan langsung ditolak

“Saya mohon tolonglah semoga soal miskin atau perbedaan apapun tidak jadi alasan untuk ditolak ataupun alasan lain apalagi dalam keadaan sedang kritis,kalau begini pasti pasien lain yang mau datangpun pasti ragu dan tidak mau datang ke Rumah Sakit” harapnya

Kasubag Humas RSUD atambua Yohanes Seran,SE ketika dikomfirmasi membenarkan kejadian tersebut benar adanya namun itu disebabkan karena kondisi pada saat itu (15/01/2023) semua tempat tidur penuh maka dokter IGD menyarankan untuk berobat ke Rumah Sakit lain.

” Ia betul kejadiannya kemarin, 15/01/2023, Pasien datang ke IGD RSUD Atambua dan ada indikasi rawat inap, oleh karena kondisi per tgl 15/01/2023 kemarin kondisi Tempat Tidur di rumah sakit Penuh, dan karena itu Dokter sarankan agar pasien berobat ke rumah sakit lain untuk mendapat pelayanan kesehatan” jelas Yohanes

Komentar
judul gambar
judul gambar