Atambua, News.Matatimor – Net : Melihat beberapa tahun terakhir, jumlah siswa – siswi SMPN Rinbesi Hat yang semakin berkurang dan lebih memilih sekolah di SMPN. 1 Biboki Utara (BIUT-TTU)
Maka Anggota DPRD Belu komisi 1 Fraksi partai Demokrat dari dapil 4, Kristoforus Rin Duka dengan tegas meminta Bupati Belu agar kepala sekolah SMP Negeri Rinbesi Hat Tasbar Vincentius Nahak, S. Pd., M. Hum segera diganti
Politisi muda partai Demokrat ini meragukan Kepala sekolah yang saat ini bertugas menuai banyak polemik dan kurang bersosialisasi dengan tokoh masyarakat dan masyarakat setempat dimana sekolah SMP Negeri Rinbesi Hat Tasbar berdiri.
“Ada keraguan saya kalo ini yang di pertahankan terus maka, lama – kelamaan sekolah itu bisa di tutup karena tidak menjawab kebutuhan guru-guru sebagai tenaga pendidik dan juga tidak membantu masyarakat yang ada di sekitar situ,” kata Kristoforus Rin Duka, Selasa (18/04/2023).
Ditegaskannya soal sekolah SMP Negeri Rinbesi Hat Tasbar dibangun dengan tujuan untuk mengurangi anka pengangguran yang ada di wilayah tersebut dan juga meminimalisir siswa-siswi dari beberapa sekolah dasar (SD) yang menjadi pendukung dari beberapa Desa di dua Kecamatan yaitu Raimanuk dan Tasifeto Barat (Tasbar).
“Kalo saya bicara saya hanya mau bilang pertama sekolah itu di bangun tujuan untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di wilayah itu, apalagi tuan tanah yang sudah kasi lahan untuk bangun sekolah di situ.
Yang kedua untuk meminimalisir siswa siswi dari beberapa sekolah dasar(SD) yang menjadi pendukung seperti ada SDI di desa leuntolu, SD di rinbesi dan sebagain Naitimu di beberapa dusun seperti dusun maktaen.” Jelas Kristoforus Rin Duka.
Menurut pengamatannya, banyak siswa-siswi dari dua Kecamatan dan beberapa desa ini sudah banyak yang berpindah ke sekolah lain yang notabene ke Kabupaten lain.
“Yang saya lihat sementara anak-anak di dua desa ini banyak yang sudah pergi sekolah ke SMP Lurasik.Bagaimana anak belu pergi menjadi sumbangsih untuk pendapatan daerah lain? Nah ini dinas tau atau tidak karena yang saya pantau dimana sekolah ini sudah berdiri dari tahun 2011, di awal itu bagus dengan kepala sekolah yang lama keharmonisan kerja sama dengan tokoh masyarakat, dengan kepala desa, dan juga tokoh elemen lainya di wilayah kerja samanya bagus, sehingga kurang lebih waktu itu ada 8 rumble otomatis hal ini karena jumlah siswa banyak. Kenapa sekarang siswanya berkurang, maka rombel juga berkurang otomatis jam kerja buat guru juga berkurang baik yang teko untuk memenuhi syrat ketentuan ketika ada formasi dan juga PNS untuk memenuhi sertifikasi.” Ungkapnya.
Anggota DPRD muda dengan sapaan akrab Isto ini meminta kepada Dinas terkait untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan Kepala sekolah dipindahkan dari SMP Negeri Rinbesi Hat Tasbar.
“Saya minta kepala sekolah itu di pindahkan saja apalagi dia bukan orang Tasbar, Raimanuk dan Nanaet. Kenapa saya omong hal ini memang susah kalo yang datang jadi kepala sekolah di wilayah khusus bagi 3 kecamatan bukan orang sini otomatis dia tidak tau hal ini.
Pertama : Karena apa sekolah itu dibangun, Kedua : Mengapa sekolah itu dibangun,
Ketiga : Siapa yang jadi perintis sekolah itu, Keempat : Dimanakah orang perintis awal. Didalam beberapa poin ini, otomatis silsilah sekolah dan sejarah sekolah itu berdiri, minimal sudah tau. Tapi kalo yang datang tidak tau maka tahun awal minimal 2 tahun dia akan belajar dulu karena butuh proses,” jelas Isto.
Selain itu Isto juga menyesalkan soal dugaan ancaman terhadap honorer oleh Kabid Ketenagaan dinas P&K Kabupaten Belu yang seolah-olah memotong masa depan para guru perintis.
“Sekali lagi saya sering bilang mohon maaf saya punya wilayah kalo hanya di jadikan lahan untuk anda-anda ini belajar maka tolong jangan terima kalo anda diminta datang bertugas di wilayah ini.
Biarkanlah orang disini yang emban tugas ini, sehingga dasar bagaimna silsilah dan sejarah mereka sudah tau dan ketika di kasih tugas dan tanggung jawab langsung ada nampaknya.” Tutup Isto.
