YRPI NTT Datangi Masyarakat Disabilitas Di Tesa, Malaka

Karlus Kiik, Dsabilitas di Malaka
Karlus Kiik, Kaum Disabilitas di Kab. Malaka

Yayasan Ruang Pasien Indonesia (YRPI) Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) datangi sekaligus lakukan survei di kediaman Karlus Kiik (40), salah satu penduduk disabilitas yang berada di Dusun Aubulak B, Desa Tesa, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka.

Pantauan media, saat tim Yayasan Ruang Pasien Indonesia tiba di kediaman Karlus Kiik, ada berbagai rasa yang sempat dibincangkan satu sama lain diantara mereka. Ada cerita hangat yang ditorehkan bersama di lokasi kunjungan.

Dialog singkat mulai mereka raih bersama, ada kisah pilu yang diceritakan oleh Karlus kepada tim yayasan, begitu pun sebaliknya. Tim yayasan hanya bisa mendengar, menyimak dan berusaha untuk memberikan pencerahan dan penguatan bagi Karlus Kiik.

Usai berkisah, tim yayasan mencoba untuk melakukan survei di sekitar kediaman kaum disabilitas itu, berjalan menelusuri dan menapaki setiap pojok rumah yang dihuni oleh bapak Karlus Kiik seraya mengambil gambar agar dijadikan sebagai acuan untuk mengulurkan tangan baik berupa material maupun moril.

Demikian informasi dihimpun media ini pada, Selasa (07/07/22).

Melania F. D Araujo (Reyzha) yang menangani Divisi Pendataan dan Pendampingan Pasien, kepada media ini menyampaikan bahwa, ruang pasien adalah suatu yayasan yang bergerak di dua bidang yaitu kesehatan dan sosial.

“Yayasan ini pusatnya berada di Surabaya dan masuk ke NTT sejak 2021 kemarin pas adanya bencana seroja yg melanda NTT hingga sekarang sudah 1 tahun lebih bergerak di NTT,” katanya.

Lanjutnya, untuk bidang kesehatan menangani pasien-pasien yang kurang mampu atau kendala kesehatannya tidak bisa ditangani di NTT bisa dibantu untuk rujuk ke Surabaya, sedangkan bidang sosial sasarannya pada lansia, orang yang hidup sebatang kara juga pada disabilitas.

“Hari ini saya sendiri dan team sangat bersyukur dan senang serta berterima kasih juga pada kakak Shenty yang dimana melalui media sosial, kami tahu keberadaan Bapak Karlus dan dengan info tersebut puji Tuhan hari ini bisa langsung berjumpa langsung dikediamannya,” jelasnya.

Reyzha juga berharap semoga ke depannya bukan hanya Bapak Karlus yang kita bertemu tapi saudara-saudara kita yang lain juga bisa ditemui, yang tentu membutuhkan uluran tangan kita dan orang-orang baik.

Kesempatan yang sama, Karlus kiik pasien disabilitas yang di temuai tim YRPI saat itu dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan kronologi hidupnya yang sebatang kara setelah kepergian (Meninggal) ayah dan ibunya 2 tahun yang lalu.

“Saya harus berjuang seorang diri dengan kedua kaki saya yang tidak dapat bergerak (strok). Saya harus berusaha dengan berbagai cara untuk menyambung hidup tanpa bergantung pada orang lain. Sejak saya alami kecelakaan di rantauan yang berdampak pada strok, terpaksa saya harus berjuang melawan keadaan ini untuk bisa bertahan hidup,” katanya.

Dikatakan Karlus, orang tua saya sudah tidak ada dan itu makin berat untuk saya tetapi puji Tuhan masih ada orang baik yang diutus Tuhan untuk datang dan menolong saya disaat saya alami kesulitan.

“Terima kasih juga untuk pak Shenty yang sejak beberapa tahun lalu selalu ada buat saya dan memenuhi sebagian kebutuhan saya terutama Mr. Nicolaus dari Belanda. Semoga orang-orang baik ini selalu diberkati Tuhan,” tandas pria sebatang kara itu.

Lanjutnya, saya merasa bersyukur karena pada hari ini tim yayasan peduli ruang pasien karena walau tempat tinggalnya berada di pelosok, namun hal itu tidak menjadi tolak ukur bagi mereka untuk turun langsung ke lokasi.

“Saya berterima kasih kepada kakak Reyzha dan teman-teman, hari ini sudah berusaha dan mengorbankan waktu untuk datang melihat keadaan saya secara kasat mata di tempat ini,” ungkapnya.

Semoga yayasan ini dan pihak-pihak yang bergerak dalam misi kemanusiaan senantiasa diberkati oleh Tuhan, dan tetap semangat dalam melayani kaum disabilitas yang ada di daerah NTT ini, harapnya. (*SN/Tim)

Komentar
judul gambar
judul gambar