Kotbah Katolik Minggu 09 Oktober 2022

Oleh Rd. Jhon Chris Taus – Paroki Sta. Helena Camplong.

Kusta adalah penyakit kulit ya g mengerikan. Karena memakan jaringan tubuh manusia, kotor dan menjijikkan.

Orang takut dekat karena menular.
Sikap dan penilaian orang YAHUDI terhadap penyakit dan orang kusta.

Kusta adalah penyakit kutukan Allah karena dosa. Orang kusta orang yang sudah melakukan kejahatan dosa. Maka demi kesucian agama, orang kusta tidak boleh ikut dalam ibadah, dan dianggap najis, sampai ada pentahiran yang dilakuan imam-iman Bait Allah.

Maka orang kusta sedang menderita fisik dan psikis. Kisah penyembuhan 10 orang kusta oleh Yesus menjadi bukti kuat bagaimana sikap orang-orang Yahudi dan sikap Yesus terhadap orang kusta.

Ada 10 oranf kusta datang kepada Yesus dari jauh mereka berteriak. Yesus, guru kasihanilah kami.
Lalu Yesus memandang mereka dengan penuh belaskasih dan berkata kepada mereka.

PERGILAH DAN PERLIHATKANLAH DIRIMU KEPADA IMAM-IMAM, dan di tengah jalan mereka semua menjadi Tahir.

Yesus menyembuhkan tidak menjamah mereka dengan tangan tetap hanya mengucapkan kata-kata penyembuhan.

Dengan penyembuhan ini Yesus ingin mendobrak sekat-sekat isolasi sosial dengan dalil kesucian agama, soal najis dan suci atau saleh.

Salah seorang yang sudah tahir yaitu seorang Samaria nota bene orang asing, kembali sambil memuliakan Allah lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur.

Lalu Yesus berkata : di manakah yang ke 9 oran itu? bukankah ke 10 orang tadi semuanya menjadi Tahir?
Lalu Yesus berkata kepada orang Samaria itu, berdirilah, dan pergilah imanmu telah menyelamatkan dikau.

Mengapa Hanya orang Samaria saja yang kembali mengucap syukur?
Sebab bagi orang Samaria sadar dan tahu bahwa Allahlah yang menyembuhkan dia, bukan imam-imam.

Karena imam-imam hanya menyelidiki soal Tahir atau masih najis.
Sedangkan 9 orang lainnya memang ikut perintah Yesus, mereka pergi kepada imam-imam dan tidak ada yang kembali mengucap syukur karena : MEREKA BELUM MELIHAT YESUS SBG TANDA KEHADIRAN ALLAH YG MENYELAMATKAN, SEDANGKAN ORANG SAMARIA LEBIH MENDAHULUI RASA TERIMAKASIH ATAS KEBAIKAN ALLAH dari pada Israel bangsa terpilih msih tetap mendahulukan terpenuhinya peraturan Hukum Taurat.

Kisah Namanya memperkuat sikap orang asing yang tahu berterimakasih atas penyembuhan penyakit kustanya.

Elisa adalah seorang Nabi besar Israel, yang banyak buat tanda heran, menyembuhkan Naaman panglima pasukan raja Aram dari sakit kustanya dengan menyuruh Naaman mandi 7x di sungai Yordan .

Setelah sembuh Naaman kembali membawa persembahan kepada Elisa, tetapi Elisa menolaknya, demi Tuhan yang hidup saya tidak menerimanya karena saya hanya seorang pelayan Allah(2 Raj. 2:5-16).

Akhirnya setiap kita manusia PANTAS UNTUK MENDAPAT BELASKASIHAN ALLAH ENTAH ITU BANGSA TERPILIH ATAU BANGSA-BANHSA ASING YANG BUKAN YAHUDI.

Tuhan mencintai kita smua. Amen
Miggu Biasa XXVIII
2 Raj. 5:14-17
Luk. 17:11-19

Komentar
judul gambar
judul gambar