Renungan Katolik Minggu Biasa XIII 26/06/2022

RD. Jhon Chris Taus (Foto Dok. : Komsos Paroki)

Minggu Biasa 13

1 Raj, 19, 16,19-21, Gal 5 : 1, 13 – 18, Luk,9, 51-62

Oleh RD. Jhon Chris Taus

Setelah Yesus berkeliling ke segala tempat untuk mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah, Yesus siap dan berteguh hati untuk ke kota Yerusalem.

Karena di Yerusalemlah Yesus akan memulai jalan penderitaanNya yg mengantar Dia menuju kepada kemuliaanNya.

Yerusalem adalah kota suci abadi, tempat takhta Raja Daud.

Di Yerusalem ini Yesus Mesias yg terjanji akan meraja, naik ke singgasana mulia yaitu takhta Salib.

Yesus memang siap dan berteguh hati mati di Yerusalem, sebab ada tertulis,

…tidak ada nabi yg mati dibunuh di luar kota Yerusalem..(Luk,9,7-9).

Selama perjalanan ke Yerusalem ini, Yesus singgah di kota Samaria, tetapi Yesus ditolak, Karena orang-orang Samaria tidak mengerti tentang Misteri Salib yg akan menimpa Yesus .

Ketika Yesus melanjutkan perjalanan ini, ada seseorang yang berlari datang kepada Yesus dan berkata:

…aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi!.

Yesus : serigala punya liang, burung punya sarang, tetapi Putera Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya.

Ketika Yesus melanjutkan perjalanan Nya, Yesus berkata kepada seorang yang lain.

Ikutilah Aku. Tetapi org itu berkata : izinkanlah aku pergi kuburkan bapakku!

Yesus : biarlah orabg mati menguburkan org mati, tetapi engkau, pergilah wartakanlah kerajaan Allah.

Seorang lain lagi berkata kepada Yesus, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pergi pamit dahalu dengan keluargaku …

Yesus : barangsiapa yang siap membajak, dan menoleh ke belakang, ia tidak layak bagi kerajaan Allah…

Bagi Yesus mewartakan kabar gembira Kerajaan Allah, adalah sangat penting dan mendesak, tanpa ada syarat2-syarat.

Panggilan Elisa menjadi nabi adalah satu contoh cemerlang bagaimana manusia sangat tegas dan pasti, serta siap menjawabi panggilan Allah.

Elisa orang kaya, tetapi demi panggilan ALLAH, Elisa dengan rela meninggalkan segala-galanya, termasuk kekayaannya.

Kisahnya ketika nabi Elia gurunya, melemparkan mantelnya kepada Elisa dan penyembelihan pasangan lembu korban, menjadi bukti Elisa meninggalkan segala-galanya untuk menjadi seorang Nabi ALLAH.]

Menjadi murid Yesus, hendaknya siap memikul salib, menyangkal diri dan mengikuti Yesus.

Siap menderita, dan mati bersama Yesus, tetapi bangkit bersama dengan Yesus. Amen.

Komentar
judul gambar
judul gambar