Renungan Katolik Minggu Paskah V || RD. Jhon Chris Taus

Rd. Jhon Chris Taus - Pastor Rekan Paroki Sta. Helena Camplong (Foto - Dok. KOMSOS Paroki)

Renungan / Khotbah Katolik Minggu Paskah V

Oleh RD. Jhon Chris Taus – Pastor Rekan Paroki Santa Helena Camplong.

Yesus mengetahui apa yang akan terjadi dan menimpa DiriNya, termasuk penderitan/penyaliban dan kematianNya.

Putera manusia akan diserahkan kepada tua-tua dan imam kepala. Yesus tahu bahwa inilah jalan yg dikehendaki ALLAH, maka Yesus siap melaksanakannya. Salah satu pernyataan Yesus tentang jalan penderitaan dan penyalibannya ialah Injil minggu ini.

Sekarang Putera manusia DIPERMULIAKAN, dan Allah DIPERMULIAKAN dalam Dia. Jikalau Allah DIPERMULIAKAN dalam Dia, maka Allah AKAN MEMPERMULIAKAN DIA JUGA DALAM DIRINYA .

Yesus tahu bahwa Allah MEMPERMULIAKAN Dia, dengan mengangkat dan meninggikanNya di Salib, tetapi Allah akan MEMPERMULIAKAN Dia dalam kebangkitanNya.
Peristiwa gunung Tabor yg terjadi sebelum penderitaan dan kebangkitanNya, memberi isyarat kuat tentang hal ini…

Yesus menderita dan mati ketika ditinggikan di Salib, tetapi Allah akan membangkitkan Dia dalam kemuliaan.
Memang sesudah kebangkitanNya, Yesus memperoleh martabat yg baru, martabat yang mulia.
Yesus juga menjadi TUHAN atas segala-galanya.

Para murid tidak mengenal Yesus sesudah kebangkitanNya, Karena tubuh ilahi yang mulia ini .
Dengan kebangkitanNya yang mulia Yesus juga memperoleh bagi kita martabat yang mulia, kalau kita juga setia seperti orang-orang Kudus .
Setelah Yesus menyelesaikan tugasnya di dunia, Yesus kembali kepada Allah Bapa. Murid-muridNya yang akan melanjutkan karyaNya di dunia ini .
Untuk tugas ini Yesus membekali mereka dengan: memberi mereka kuasa Rohkudus, dan PERINTAH BARU untuk saling mengasihi…

Hendaklah kamu saling mengasihi seperti AKU TELAH MENGASIHI KAMU.
Perintah lama: hukum Cinta kasih, ukurannya manusia.

Perintah baru ukuran nya Yesus sendiri…
Kasih Yesus adalah korban Diri Nya sendiri. Apa yang Yesus ajarkan itu yang Yesus perbuat, dan ini yang menjadi contoh hukum baru .
Yesus memberi perintah baru ini justru terjadi ketika Yudas pengkhianat meninggalkan ruangan perjamuan itu.
Yesus ingin dengang perintah baru ini, para muridNya menjauhi pengkhianatan dan saling curiga.

Maka kasih yang Yesus ajarkan yaitu harus menjauhkan pengkhianatan dan saling curiga di antara murid-murid Nya.

Hukum baru hendaknya tidak saling khianati dan saling curiga, tetapi hendaknya saling berpikir dan berbuat baik kepada sesama .
Mari kita saling mengasihi tanpa dusta dan curiga di antara kita, agar orang melihat dan mengenal bahwa kita adalah murid-murid Yesus. Amen
Mggu Peska 5
Kis,14,21-27
Yoh,13,31-33,34-35

Komentar
judul gambar
judul gambar